Hujan adalah perwakilan dirimu.




Setetes air jatuh adalah bagian dari setiap kenangan. Sederas hujan di halaman adalah rangkuman setiap kisah bersamamu. Jujur kukatakan, kenyamanan ini dalam hati. Gerimis turun, teringat tentang dirimu yang selalu ada untuk mewarnai hariku. Menjagaku dalam keheningan malam, melindungiku di setiap Langkah kaki ini berpijak. Dalam diam aku tersenyum, mengucapkan beribu terima kasih. 

Melalui hujan ku berkata, betapa pentingnya kehadiranmu dalam hidupku. Hujan simbolisasikan kehadiranku yang muncul dimanapun mataku memandang. Sejuk kata-katamu yang membuatku mengerti tentang berbagai hal. Harapanku adalah untuk bisa bertemu dirimu. Walau sangat tak mungkin bisa kugapai. Sulitku junjung tanganmu. Tangismu teredam oleh derasnya hujan. Jeritanku terhanyutkan oleh gelegar petir. Jika menurutmu perpisahan adalah jalan terbaik dari semua jalan, maka taka da kata bagiku untuk menolak.




[Secuil kenangan dari diary usang milikku.]

Tertanda, 
Selasa, 27 November 2018. 

Untuknya yang pernah hadir di alam firtual.
Riandika Raka_

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana?

S(t)ick with U

UNTUK SIA