Once Upon A December! [Kontroversi Cerita Anastasia]
Kali
ini, saya ingin menceritakan ulang tentang kisah nyata pada abad ke-19 di
Negara Rusia. Kisah nyata tentang seorang putri dari raja keterakhir yang saat
ini kehidupannya masih menjadi konspirasi tumpang tindih.
Mungkin,
banyak orang yang sudah mengetahui cerita tentang ini dari berbagai media,
video, atau bacaan di internet. Namun, kali ini saya ingin menceritakan menggunakan
bahasa saya, dan semaksimal mungkin membuat kata-kata yang sederhana dan mudah
dipahami.
Kisah
ini adalah kisah Putri Anastasia Nikolaevna Romanov. Seorang putri bungsu dari seorang Raja terakhir yang memerintah kekaisaran Rusia, yaitu Tsar Nicholas II dan istrinya
Tsarina Aleksandra Fyodorovna. Anastasia lahir di Sank Petersburg, 18 Juni 1901.
Anastasia merupakan putri yang cerdas, namun cenderung nakal. Ia mempunyai
sifat ceria dan hiperaktif. Anastasia mempunyai pemikiran tinggi pada usianya
yang masih belia yang membuat orang-orang terkagum pada dirinya. Ia mempunyai
tiga orang kakak perempuan yaitu Olga, Tatiana, dan Maria, dan satu orang adik
laki-laki yang bernama Alexei Nikolaevich.
Kehidupan Putri Anastasia dan saudara-saudaranya jauh dari kesan glamor yang melekat sebagai bangsawan dari kalangan atas. Sedari kecil, keluarganya mengajarkan mereka hidup sederhana, mandiri, dan berbakat. Tempat tidur mereka hanya sebuah dipan tipis setiap harinya, dan hanya akan tidur di kasur jikalau dalam keadaan sakit. Keluarga kekaisaran menyanyangi semua anak-anaknya, walau kehidupan masyarakat di jaman itu jauh dari kata baik.
Ayah
Anastasia, Tsar Nicholas II memimpin Rusia pada 1 November 1894, dan
pemerintahannya kurang disukai oleh rakyat. Diperburuk lagi dengan pada tahun
1904, terjadi perang antara Rusia dan Jepang dengan akar permasalahan yaitu
perebutan Kota Port Arthur dan Jazirah Liadong. Perang tersebut menimbulkan efek
meletusnya Revolusi Rusia pada tahun 1905.
Banyak
rakyat yang tidak bisa mempercayai pemerintahan Raja Tsar Nicholas II, karena pemerintahan yang otoriter. Dan Tsar sendiri
untuk meredam revolusi, ia mengesahkan Dewan Perwakilan Rakyat atau Duma yang
mempunyai fungsi untuk mengubah konstitusi. Namun, rencana itu tidak berjalan
dengan mulus, karena Duma malah melawan rencana Kaisar dan malah mendukung terjadinya Revolusi. Kondisi itu semakin
membuat Rakyat berkecamuk panas dan akhirnya mendukung gerakan komunis
Bolshevik dengan Vladimir Lenin sebagai pemimpin.
Nicholas
memperburuk situasi dengan memimpin negaranya untuk ikut andil dalam perang,
hingga berdampak pada kehidupan ekonomi yang anjlok dan pecahnya revolusi di
Kota Petograd atau yang kini disebut Saint Petersburg. Revolusi ini membuat
lengsernya Dinasti Romanov yang sudah berkuasa selama kurang lebih 3 abad, dan
Nicholas lengser dari tahta kekaisarannya.
Ia dan keluarganya mencoba untuk mencari suaka ke Inggris agar bisa bertempat di sana. Namun, kerajaan Inggris menolak memberi bantuan karena banyak rakyatnya yang tidak setuju akan kehadiran keluarga Nicholas di Inggris. Hal itu dimungkinkan bisa merugikan sistem pemerintahan. Tidak hanya inggris, Prancis juga bersikap demikian. Adanya keturunan darah Jerman yaitu Istrinya sendiri, yang ditakutkan membuat konflik bagi negaranya dan rakyat. Inggris sempat menyarankan untuk pergi ke negara netral, namun akhirnya, Keluarga Kerajaan di bawa ke kota Tobolsk di pegunungan Ural untuk menjauh dari gelombang revolusi.
Namun,
tidak lama, mereka di bawa ke Kota Yekaterinburg dan mereka ditahan di sebuah
rumah dua lantai milik seorang teknisi militer Nikolay Nikolayevich Ipatiev. Disinilah
tempat eksekusi mati para Keluarga Kerajaan, sekaligus mulainya kontroversi
akan Putri Anastasia.
Sumber dari pengakuan Yakov Mikhailovich Yurosvsky, salah satu komanda pasukan yang mengeksekusi Nicholas dan keluarga, dengan beberapa pelayan dan juru masak. Ia mengatakan bahwa, pada tanggal 17 Juli 1918 pada dini hari, Pasukan Bolshevik membangunkan seluruh keluarga Nicholas, dan menyuruh mereka untuk berpakaian rapi menuju ke ruang bawah tanah rumah Ipatiev.
Sebenarnya,
pasukan anti- Bolshevik sudah mendekati Yekaterinburg. Pasukan yang anti komunis
ini ingin membantu Nicholas, namun pergerakan Bolshevik lebih cepat dari
mereka. Bolshevik mengumumkan pada Nicholas dan keluarganya bahwa mereka
dijatuhi hukuman mati atas perintah Deputi Pekerja Soviet Ural.
Nicholas
pertama kali dibunuh oleh Yurovsky dengan cara ditembak pada bagian dada
sebanyak lima kali berturut-turut. Sedangkan anggota yang lainnya ditembak oleh
para prajurit Bolshevik. Keempat putri Nicholas tidak langsung tewas karena misil
yang dilepaskan tertahan dengan perhiasan di balik baju mereka. Maka dari itu,
para prajurit menggunakan bayonet untuk menikamt dan menembak kepala mereka
dari jarak dekat. Setelah itu, mereka semua di makamkan di luar kota Yekaterinburg.
Jenazah
keluarga Nicholas baru di temukan pada tahun 1991, dengan melakukan tes DNA
sebagai identifikasi. Jenazah yang ditemukan, yaitu Nicholas, Istrinya, dan
kedua anak perempuannya, langsung di kuburkan ulang di pemakaman kekaisaran di
St Petersburg pada Juli 1998. Salah satu ahli dari Amerika Serikat, Maples
mengatakan bahwa diantara jasad-jasad itu, terdapat dua luka tembak pada tiga
tengkorak, kemudian gigi-gigi dan tengkorak-tengkorak itu meninggakan goresan,
dan juga mengalami erosi akibat cairan asam.
Namun,
yang masih mejadi misteri adalah jenazah putri bungsu Nicholas, yaitu
Anastasia. Kerangka Anastasia yang saat itu berumur 17 tahun tidak ditemukan bersama
jenazah keluarganya. Menurut Maples, satu-satunya cara untuk melacaknya adalah
dengan menemukan lobang api yang berisi dua tubuh yang diduga telah terbakar. Dan
menurut catatan sejarah, tubuh yang terbakar adalah Alexis dan pelayan wanita.
Banyak
teori yang mengatakan bahwa Anastasia masih hidup setelah penikaman massal yang
terjadi dengan keluarga kerajaan Rusia itu. Namun, ada juga yang menyatakan
bahwa Anastasia sudah tewas lama.
Beberapa catatan juga mengatakan bahwa tulang belulang Anastasia ditemukan bermil jauhnya dari kuburan keluarganya. Sedangkan sumber lainnya mengatakan bahwa Kematian Anastasia di buat membingungkan seakan Anastasia sempat hidup setelah penjarahan itu merupakan salah satu trik Rusia terhadap Jerman. Diketahui bahwa saat itu, Rusia baru saja menandatangani traktat perjanjian damai dengan Jerman. Maka dari itu, Jerman menuntut keselamatan putri-putri berdarah Jerman. Putri Anastasia mempunyai darah Jerman dari Ibunya. Tidak ingin mengecewakan Jerman akan hal yang sebenarnya terjadi, Rusia mengatakan putri-putri berdarah Jerman itu telah dipindahkan ke tempat yang aman, daripada memilih mengatakan telah tewas di tangan negaranya sendiri.
Sampai sekarang, kasus Anastasia masih menjadi teka-teki yang susah dipecahkan. Beberapa ahli arkeolog juga mengatakan bahwa Keluarga Kerajaan Tsar Nicholas II memiliki struktur DNA yang unik, dan sangat sulit untuk mengindentifikasikannya.
Karena tewasnya Anastasia yang belum jelas diketahui, hal itu mengundang banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai Anastasia Romanov, Putri bungsu Nicholas II. Diantaranya, yang paling terkenal adalah Anna Anderson. Anna menyebutkan bahwa dialah Putri Anastasia yang menghilang. Awal dari konspirasi panjang Anna Anderson ini adalah Pada tahun 1920, di Berlin, Jerman, ia dilihat tingin bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri ke jembatan. Namun aksi itu gagal dilakukan ketika sejumlah polisi berhasil menarikknya dari Terusan Landwhr dan membawanya ke Asylum Dalldorf. Anna Anderson saat itu merupakan wanita yang tak dikenal, tidak memiliki surat-surat identitas, dan mempunyai bekas luka yang aneh di tubuhnya. Selama 6 bulan mendekam di rumah sakit jiwa, Anna tidak mau berbicara apapun, hingga akhirnya ia sendiri mengklaim bahwa ia adalah Putri Anastasia yang menghilang itu.
Klaim dari Anna Anderson tersebut menimbulkan pro dan kontra. Sebagian orang percaya bahwa dirinya adalah Anastasia Romanov, sedangkan yang lainnya menolak keras klaim itu, seperti orang-orang kunci yang mengenal baik keluarga Romanov. Contohnya adalah saudara perempuan kaisar Nicholas, Grand Duchess Olga yang mengunjungi rumah sakit tersebut dan mengakatan bahwa ia hanya melihat orang asing, dan bukan Putri Anastasia.
Keanehan juga terjadi. Setiap Anna di tanyakan pertanyaan terkait latar belakangnya, dan identitas dirinya sendiri, Anna akan mengungkapkan kemarahannya dengan berperilaku kasar atau menangis histeri saat itu juga. Tidak hanya itu, jika memang Anna Anderson merupakan Putri Anastasia, lalu yang banyak dipertanyakan adalah mengapa Anna tidak bisa berbahasa Rusia, walau sempat dikatakan ia masih mengerti jika seseorang berbahasa Rusia. Banyak yang menjadi tidak yakin akan pengakuan Anna Anderson ini.
Dan pada akhirnya, kontroversi Anna Anderson mendapatkan titik terang pada tahun 1927. Sebuah surat kabar Berlin, telah menjalankan sebuah laporan investigasi, bahwa nama asli Anna Anderson adalah Flanziska Schanzkowska dan merupakan buruh prabik Polandia yang menghilang saat terjadi ledakan di sana. Itu dibuktikan dengan waktu ledakan yang sama dengan kedatangan Anna di Berlin. tidak lama setelah itu, saudara laki-laki Schanzkowska, Felix, mengklaim bahwa Anderson adalah saudara perempuannya. Tentu, Anna menolah semua klaim yang menjatuhkan dirinya, dan dengan tenang mengatakan bahwa ia adalah Anastasia Romanov. Kontroversi ini tetap berjalan, hingga Anna pindah ke Amerika Serikat, dan pada tahun 1984 ia meninggal karena Pneumonia.
Anna berjuang keras untuk menunjukan dan meyakinkan publik bahwa dirinya adalah Putri Anastasia. Hal ini tentu saja salah, karena saat jasad Anna dilakukan pengujian DNA, hasilnya tidak menunjukan adanya kecocokan pada DNA keluarga kekaisaran Romanov. DNA Anna cocok dengan anak dari keponakan Franziska Schanzkowska, buruh pabrik Polandia yang menghilang. Jadi, uji DNA ini membuktikan sepenuhnya bahwa Anna bukanlah Anastasia memperoleh kemenangan penuh.
Saking menariknya kasus Anastasia ini, hingga dibuatkan beberapa film. Salah satunya adalah film kartun yang menggambarkan bahwa Anastasia adalah salah satu orang yang bisa selamat dari hal yang menimpa keluarganya. Nenek Anastasia dalam sisa hidupnya mencari-cari Anastasia ke seluruh bagian. Sedangkan Anastasia juga sama mencari neneknya. Hingga ia dipertemukan oleh seorang laki-laki dan berakhir bahagia. Tentu itu jauh dari kenyataan yang masih runyam. Namun, film untuk anak kecil, memang seharusnya berakhir bahagia, bukan?
Tidak hanya itu, ada juga film yang menceritakan tentang perjuangan Anna Anderson mengklaim dirinya bahwa ia adalah Putri Anastasia yang kabarnya masih abu-abu hingga kini. Tentu, itu bukan sebuah fakta. Namun, bagaimana jika itu sebenarnya yang terjadi? Tidak ada yang tau bagiamana kejelasan kasus ini.
Kisah Anastasia juga dituangkan
dalam lagu yang berjudul Once Upon A December. Lagu yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dengan cirinya masing-masing. Lagu ini bernada sendu dan mengintimidasi. Seperti yang mendengarnya diajak ikut menyelam pada peristiwa saat itu.
Bagaimana menurutmu? Apakah Putri Anastasia memang tidak tewas setelah penjarahan itu? Atau Ia tewas bersama sanak keluarganya?
Tercatat dalam sejarah, daebakk👏 saya suka
ReplyDeleteterima kasih banyak :D
Delete