Posts

Showing posts from October, 2020

Once Upon A December! [Kontroversi Cerita Anastasia]

Image
  Kali ini, saya ingin menceritakan ulang tentang kisah nyata pada abad ke-19 di Negara Rusia. Kisah nyata tentang seorang putri dari raja keterakhir yang saat ini kehidupannya masih menjadi konspirasi tumpang tindih. Mungkin, banyak orang yang sudah mengetahui cerita tentang ini dari berbagai media, video, atau bacaan di internet. Namun, kali ini saya ingin menceritakan menggunakan bahasa saya, dan semaksimal mungkin membuat kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami. Kisah ini adalah kisah Putri Anastasia Nikolaevna Romanov. Seorang putri bungsu dari seorang Raja terakhir yang memerintah kekaisaran Rusia, yaitu Tsar Nicholas II dan istrinya Tsarina Aleksandra Fyodorovna. Anastasia lahir di Sank Petersburg, 18 Juni 1901. Anastasia merupakan putri yang cerdas, namun cenderung nakal. Ia mempunyai sifat ceria dan hiperaktif. Anastasia mempunyai pemikiran tinggi pada usianya yang masih belia yang membuat orang-orang terkagum pada dirinya. Ia mempunyai tiga orang kakak perempuan y...

Dari Kapten Grech

Image
  Aku terus berlari, menerjang semua rintangan yang ada di setiap arah mata angin, yang tidak bisa kuprediksi kapan akan muncul berhadapan. Hampir semua bagian tubuhku berwarna merah karena darah dan cokelat karena tanah. Itu hal biasa, yang penting aku bisa dengan cepat mencari titik aman untuk sementara. Hari ini, ingin sekali aku menangis. Hatiku hancur berkeping-keping ketika melihat ke belakang, melihat seseorang yang kugenggam merintih kesakitan karena tikaman peluru di lengannya. Suara bedebum keras terdengar di mana-mana, langit tidak bisa sepi. Hilir mudik suara helikopter dengan sorot lampu terang menghadap ke hamparan padang dan ilalang ini. Terkadang kami harus menunduk, dan memperlambat gerakan kami agar tidak tertangkap basah. Aku belum menyerah, dan tidak akan menyerah sampai kami berdua aman. “Bertahanlah. Kumohon, kau kuat. Kau pasti bisa.” Kataku tegas. Sangat bertentangan dengan hatiku yang  berteriak sumpah serapah dengan apa yang kami alami sekarang. ...

Sweet Songs from Me to You

Image
 Kita bisa saja diam, bisa saja membisu, bisa saja menuli, dan bisa membuta. Namun, hati tidak cukup bodoh untuk melupakan. I still breath, strong enough to get fight. I'm fine when you said you fall in love. And I start broke when I can't honestly forget and forgive you.  Endah N Rhesa - Untuk Dikenang  Mawar de Jongh - Lebih Dari Egoku  Mawar de jongh - Sedang Sayang Sayangnya  Budi Doremi - Melukis Senja  Adhitia Sofyan - Sesuatu di Jogja Iqbaal Ramadhan - Rindu Sendiri  The Panasdalam Bank Ft Vanesha Prescilla - Berpisah Iqbaal Ramadhan - Kita Pernah Ada   Nikita Willi - Ku Akan Menanti  BCL & Ariel Noah - Menghapus Jejakmu  Letto - Ruang Rindu  Samsons - Kenangan Indah  Potret - Mungkin  Ari Lasso - Hampa  Ashilla & Budi Doremi - Tentang Dia Fortwnty - Fana Merah Jambu  Fortwnty - Hitam Putih  LOBOW - Salah  Budi Doremi - Tolong  LOBOW - Belum Siap Kehilanganmu  Banda Neira - Yang...

When [Part 2]

Image
“Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Kamulah yang harus berjanji pada diri sendiri untuk tetap bertahan.” Ponsel berdering, sungguh bising. Ditambah suara hujan di luar sana, lengkap sudah penderitaan bagi seseorang yang sangat tidak menyukai hujan. Eidel namanya. Eidel Hoffman. Laki-laki berumur 18 tahun, senior tertinggi di SMA. Berkulit putih bersih, dan warna rambut coklat tua. Menelungkup dengan pakaian basah di sudut tembok kamarnya. Sunyi sepi, dan miris. Satu jam yang lalu, kata-kata yang telah ia rangkai telak sudah ia sebut. Pada orang yang sangat ia cintai. Cinta pertamanya, Mawar Marieke van Raymond. Ia tidak bodoh, tidak dengan gampang mengatakan hal itu, namun juga tidak bisa menyimpan terlalu lama kata-kata itu. Eidel bimbang awalnya, namun ia meneguhkan hati. Dan mengungkapkan bersama dengan bunga yang telah ia bawa. Jika Mawar berpikir bahwa itu bunga terakhir, Eidel akan menolak tegas pernyataan itu. Karena… Tidak tau, ia tidak tau. Kenapa hidup begitu sul...

Singaraja Sedang Hujan, Sayang

Image
“Dalam sekali tatapan, ada ketulusan di matamu. Dalam sekali senyuman, ada keteduhan di rautmu. Dan dalam sekali pelukan, hati saya sudah tak bisa diganggu gugat. Saat ini, saya proklamasikan, bahwa saya milikmu seutuhnya.” *** Hujan bulan Oktober membasahi seisi Singaraja. Jalanan lenggang tanpa nyawa, tak ada suara menggema dari pengguna metropolitan. Pohon-pohon merunduk malu, terbasahi tirai Tuhan yang semakin lama semakin rapat saja.   Matahari tidak hadir hari ini, hanya menengok sejenak, lalu kembali terselimuti awan abu-abu tebal. Saya terduduk di depan jendela, dengan secangkir teh hangat dan biskuit kelapa. Jangan lupa dengan kaos kaki berwarna sama seperti awan itu, dan selimut biru tua di seluruh area badan. Menyenangkan sekali, walau menggundahkan di sisi lain. Ini pukul enam sore, saya menunggu senja yang sudah pasti tidak akan datang. Hah… rasanya sudah sangat lama sekali terbekam di rumah. Apakah saya masih bisa mengingat wajah teman-teman jika sekolah nanti...