Uncertainty
Military Story -I am your biggest uncertainty- “Na, kamu udah siap?” Mama masuk ke kamarku dengan baju casual rapi. Beliau tampak masih bersinar diumurnya yang sudah memasuki kepala empat. “Udah, papa jadi ikut?” tanyaku, menyambat tas jinjing yang ada di samping meja rias. Hari ini, mama menyuruhku untuk menemaninya berbelanja salah satu mall di pusat kota. Ini adalah sesuatu yang langka bagi seorang ibu sepertinya, karena semua waktunya lebih sering habis untuk mengurus perpajakan negara ini. Aku melangkah keluar menggunakan dress biru tua selutut dengan aksen bunga putih yang jarang. Sepatu putih kesayanganku juga kembali kugunakan setelah menganggur lama di pojok ruangan. “Iya, papa udah nunggu di luar. Yuk cepet, keburu malem.” Kata mama, menggandeng tanganku. Aku tersenyum kecil, tidak mempunyai banyak tenaga untuk meladeni mama. Hatiku sedang tidak baik-baik saja dan kemarin sore, aku menghabiskan sisa kelenjar air mata yang masih menanti untuk keluar....